Setelah Sekian Lama, Akhirnya Aku Mulai Menyadarinya
Rumah sakit. Tempat itu bukanlah tempat yang terasa
asing bagiku. Banyak hal yang telah kulalui di tempat itu. Mulai dari sekedar
menjenguk kerabat, rawat jalan untuk diriku sendiri, masuk UGD di tengah malam,
kemudian opname, dan bahkan operasi rasanya semua pernah aku jalani.
Puluhan penyakit telah membawaku untuk pergi ke
tempat itu. Dari hanya karena digigit kucing karena takut rabies, flu, demam,
keracunan makanan, demam berdarah, kuping infeksi, sesak napas, asam lambung,
sinusitis, dan juga … ah, aku tidak terlalu ingat penyakit apa saja yang pernah
membawaku ke tempat itu.
Terkadang aku bertanya, kenapa sang pencipta
memberikan tubuh selemah ini untukku? Walau memang sebenarnya pertanyaan itu
tidak pernah benar-benar selalu mengangguku. Hah … aku ingat ketika aku masih
kecil, entah kenapa aku selalu bangga dengan jumlah catatan opnameku di rumah
sakit. Jika aku mengingatnya, entah kenapa aku selalu ingin tertawa. Ya,
bukankah itu terdengar bodoh? Jika waktu kecil aku sudah menyadari bahwa sakit
ternyata rasanya semenderita ini, tentu aku tidak akan pernah bangga akan hal
itu.
Dan hari ini, setelah sekian lama akhirnya aku
menyadari sesuatu. Sebenarnya aku tidak terlalu yakin. Ini bukan jawaban tentang
kenapa sang pencipta memberiku tubuh yang lemah. Namun, ini lebih seperti
jawaban kenapa penyakit-penyakit itu terus menerus menerorku. Sekali lagi,
sebenarnya aku tidak terlalu yakin.
Hanya saja aku mulai berpikir bahwa tubuhku ini
sedikit mirip dengan binatang buas. Binatang buas bisa dijinakkan ketika aku
memperlakukannya dengan baik. Ya, ketika aku memperlakukan binatang buas dengan
baik, semua akan baik-baik saja. Dan jika aku memperlakukannya dengan
sebaliknya, maka layaknya binatang buas, tubuhku akan mengamuk dan para
penyakit itu akan berdatangan.
Aku benar-benar baru menyadari itu hari ini. Ya,
setelah beberapa hari yang kujalani dengan pola tidur dan pola makan yang buruk,
kini tubuh ini mengamuk dan lagi-lagi aku terkapar tak berdaya. Padahal belum
ada dua minggu sejak terakhir kali aku terkapar di UGD RSIS Surakarta, kini aku
harus mengalaminya lagi. Rasanya benar-benar menyakitkan. Seperti ada binatang
buas yang mencabik-cabik tubuhku dengan perasaan marah karena aku
memperlakukannya dengan buruk.
Ya, aku memang agak lupa kapan terakhir kali aku
berolahraga. Dan tiga hari terakhir juga kulewatkan dengan begadang. Open mic …
ah, maksudku menonton open mic, menyaksikan Tottenham Hotspur bertanding, dan
kemudian terbangun tengah malam hanya untuk melihat aksi Valentino Rossi di
ajang Moto GP. Kemudian akhir-akhir ini aku juga jadi lebih sering makan mie
instan. Terkadang makan sehari empat kali, tapi di hari lain aku hanya
melakukan itu dua kali saja. Aku tak menyangka hal itu akan membuat binatang
buas itu mengamuk.
Yah, kurasa aku telah tahu apa yang membuat binatang
buas itu mengamuk. Jadi mungkin kini aku hanya perlu sedikit berdamai dengan
binatang buas itu. Walau mungkin itu akan berarti aku harus mengucapkan selamat
tinggal kepada open mic atau kegiatan begadang lainnya, makan tidak teratur,
dan hal-hal lain yang berpotensi membuat binatang buas itu marah kepadaku. Oh …
ayolah, aku hanya ingin sedikit lebih sehat.
Belum ada Komentar untuk "Setelah Sekian Lama, Akhirnya Aku Mulai Menyadarinya"
Posting Komentar