Stand Up Comedy Smansa Surakarta 2016 [Review]
Dua hari yang lalu, tanggal 6 Mei 2016 atau yang
secara kebetulan juga bertepatan dengan hari Isra’ Mi’raj, aku melewatkan malam
itu dengan sesuatu yang cukup berbeda dari apa yang orang lain biasa lakukan di
hari Isra’ Mi’raj. Ya, jika biasanya orang lain menghabiskan malam Isra’ Mi’raj
dengan berangkat ke pengajian, aku justru memilih untuk pergi ke acara Stand Up
Comedy Smansa. Sebuah acara show Stand Up Comedy yang digelar oleh OSIS SMA N 1
Surakarta dengan bintang tamu Abdur Arsyad dan Kemal Palevi.
Sekitar jam 5 sore, aku berangkat dari rumahku ke
venue acara, Bale Kambang Hall. Jujur aku nggak tahu juga kenapa aku bisa
terdampar di acara itu. Maksudku, aku bukan penggemar Abdur atau Kemal. Terus
ngapain aku ke situ? Ok, Sebenarnya aku memiliki beberapa alasan kenapa aku
berangkat ke acara itu.
Pertama, mendukung perkembangan dan eksistensi stand
up comedy di Kota Solo. Kedua, acara itu bisa jadi bahan review untuk blog ini.
Ketiga, karena aku ngajak adikku, aku pengen mengenalkan dia pada stand up
comedy sejak dini. Keempat, aku pengen lihat gedungnya. Kalau ada yang nanya
kenapa pengen lihat gedung? Ok, entah kenapa akhir-akhir ini aku menjadi
penggemar berat gedung pertunjukan. Udah. Itu aja, sih.
Ok, balik ke acara.
Sekitar jam 6.15 aku masuk ke gedung Bale Kambang
Hall. Kesan pertama saat aku masuk ke gedung itu adalah … “asem, keren juga ya
ternyata”. Meski agak mistis juga karena gedung yang sama pernah jadi tempat
acara uji nyali. Ditambah seperangkat gamelan yang tertata rapi seolah menjadi
penyekat antara panggung dan penonton sedikit menambah hawa keangkeran gedung
ini.
Setelah menunggu agak lama, sekitar jam 6.37 –atau
mungkin lebih- lampu padam. Masuk Arum Setiadi yang malam itu menjadi MC.
Kemudian Arum memanggil seseorang dari SMA N 1 Solo untuk maju ke atas
panggung. Kayaknya sih dia ketua panitia acara ini. Terus wawancara gitu. Sebenarnya
nggak ada yang salah dengan peristiwa itu. Tapi entah kenapa aku sampai
sekarang masih bertanya kayak … “dia ketua panitia, ya? Kok naik panggung pake
sandal, sih?”
Ok, balik ke acara.
Selain menghadirkan Abdur dan Kemal sebagai bintang
tamu, tentunya acara ini juga di buka oleh 5 orang opener. 3 dari SMA N 1 Solo,
dan 2 comic dari Stand Up Solo.
Untuk opener dari SMA N 1 Solo, aku nggak tahu, nih.
Mohon maaf tapi nggak tahu kenapa nggak cukup sukses untuk membuatku ketawa.
Kayaknya kita beda generasi, deh. Ya, karena faktanya mereka memang 3-5 tahun
lebih muda dariku. Perbedaan referensi dan pola pikir kayaknya.
Sedangkan 2 comic dari Stand Up Solo, Pandu Samodra
dan Fajar Yoga, mereka sukses membuat tawa pecah di Bale Kambang Hall. Membuat
crowd menjadi semakin empuk sebelum dihajar oleh Abdur dan Kemal. Oh, iya.
Nambahin aja. Adikku bilang kalau dia suka banget sama penampilannya Pandu.
Sekarang di rumah tiba-tiba dia jadi sering ngomong “seger cuk!”, kata yang tak
lain menjadi salah satu punchline Pandu di malam itu.
Ok, setelah para opener selesai melakukan tugasnya,
kini giliran Abdur Arsyad untuk naik. Seperti biasa Abdur tampil dengan membawa
materi tentang kampung halamannya, Nusa Tenggara Timur. Malam itu Abdur tampil
selama 22 menit dan pecah.
Setalah Abdur turun, Kemal yang dalam waktu dekat akan menggelar specialnya yang bertajuk #Terkemal pun naik. Kemal memulai
penampilannya dengan ngerap yang disambut histeris oleh penonton yang rata-rata
gadis remaja. Dan yang ada di pikiranku saat itu adalah … “Ok, dia masuk dengan
cukup keren. Semoga penampilan stand upnya juga sekeren dengan bagaimana cara
dia masuk panggung”.
Dan kayaknya harapanku terkabul. Kemal tampil
mengagumkan malam itu. Bahkan adikku juga sampai ngakak-ngakak. Dan ngakaknya
pun sangat parah. Bit-bit tentang duo serigala, mall kebakaran, dan ngajak
pacar nonton konser adalah bit-bit favoritku dari Kemal malam itu.
Setelah tampil selama 40 menit, Kemal akhirnya
menutup penampilannya. Bale Kambang Hall riuh dengan tepuk tangan. Jujur aja
nonton Kemal di acara ini mengingatkanku sama sensasi pas nonton Dicky Difie di
acara Laugh in Solo 2. Ya, sama kayak Dicky, ternyata Kemal itu jauh lebih
bagus kalau ditonton secara live daripada di TV. Enggak, bukan jauh lebih
bagus. Tapi 76 kali lebih bagus.
Pas aku keluar dari Bale Kambang Hall, aku ngomong
dalam hati kalau acara barusan keren banget. Kemudian bertanya dalam hati …
“kapan ya Stand Up UMS bikin acara keren kayak gini?”
Belum ada Komentar untuk "Stand Up Comedy Smansa Surakarta 2016 [Review]"
Posting Komentar