Setelah Nonton Mayoiga [Review Anime]
Pernah nggak sih mikir
buat lari dari kenyataan? Meninggalkan kehidupan yang penuh masalah dan luka.
Kemudian memulai semuanya dari awal. Kalau itu beneran bisa terjadi, mungkin
aku mau. Lagipula, apa salahnya? Untuk apa bertahan di kehidupan ini jika
rasanya memuakkan?
Gila! Intronya mencekam
gitu, ya. Tapi nggak papa. Anggap aja itu sebagai proses menyesuaikan diri
dengan apa yang akan aku bahas di artikel kali ini. Karena kali ini, aku pengen
memberikan kesan-kesan setelah menonton anime Mayoiga. Sebuah anime yang –kayaknya-
juga mencekam. Iya, kayaknya sih gitu.
Jadi di artikel kali
ini aku bakal ngeriview anime? Ah, bisa dibilang begitu. Tapi jangan berharap
isi artikel ini akan kayak review keren dari blog-blog lainnya. Soalnya ini
cuman … sok-sokan review. Jadi selamat menikmati tulisan berisi review anime
dari orang sok-sokan dengan cara awur-awuran.
Ah, sebelum melangkah
lebih jauh, aku pengen ngasih info dasar mengenai anime Mayoiga dulu. Jadi
Mayoiga (迷家-マヨイガ) adalah anime yang
tidak diadaptasi dari apapun alias original. Anime bergenre misteri ini mulai
tayang pada 1 April 2016 dan berakhir pada 18 Juni 2016. Dalam bahasa Inggris,
judulnya dikenal sebagai The Lost Village. Atau yang dalam Bahasa Indonesia
berarti Desa Yang Hilang. Dan dalam Bahasa Jawa artinya Deso Ingkang Ical. Lalu
dalam bahasa Swahili … emm, aku nggak tahu.
***
SIPNOSIS
Anime Mayoiga menceritakan tentang perjalanan Tur
sebuah grup yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan perempuan muda. Mereka,
masing-masing menyimpan harapan dan luka di hati mereka sendiri. Tujuan tur
mereka adalah sebuah desa yang disebut Nanakimura, yaitu sebuah desa yang gelap
dan memiliki kisah urban Legend.
Dalam Nanakimura, seseorang dapat menjalani
keberadaan utopis, bebas dari hambatan dunia atau itu lah yang dikabarkan,
seperti legenda perkotaan. “Dalam keputusasaan atas dunia nyata dan ingin
melarikan diri dari kehidupan sehari-hari yang membosankan atau ingin memulai
hidup dari awal.“
***
Penilaianku tentang
anime ini …
JALAN CERITA
Sebuah bus berisi 30
orang yang bermasalah dengan masa lalu dan memiliki luka di hati berangkat
menuju sebuah desa bernama Nanaki untuk memulai hidup yang baru dan melupakan
semua masalah mereka.
Tapi ketika mereka
sampai di Desa Nanaki, berbagai keanehan terjadi. Mulai dari orang yang hilang
sampai adanya monster yang menghantui mereka. Tapi monster yang dilihat satu
orang dan orang lainnya berbeda. Karena monster itu adalah perwujutan dari luka
di hati mereka. Dan nama monster itu adalah … NANAKI.
Udah segitu aja. Entar malah
spoiler lagi. Biar yang belum nonton tetep penasaran.
REAKSI MENONTON
Meski di blog-blog lain
banyak yang bilang anime ini mengecewakan dan komentar-komentar jelek lainnya,
tapi sebagai anime misteri, jujur aku sering dibuat deg-degan sama penasaran.
Udah gitu aja.
KARAKTER FAVORIT
Nggak ada. Kebanyakan karakter
di anime ini sering nyalahin orang lain. Meski gitu, aku agak suka sama
suaranya Nyanta. Agak suka juga sama si Nanko. Dan di akhir, aku juga agak
bersimpati sama yang rapper –lupa namanya- itu.
Kalau aku nggak punya
karakter yang benar-benar jadi karakter favoritku, aku justru punya karakter
yang nggak aku sukai. Siapa? Duo pasangan kekasih alay Manbe dan Pii-tan. Tapi
kenapa aku benci mereka, ya? Efek jomblo? Mungkin aja.
MUSIK
Untuk opening songnya,
keren sih. Meski aku nggak tahu itu judul lagu dan yang nyanyi siapa. Tapi,
beneran keren, kok. Untuk ending songnya, biasa aja, sih. Bukan berarti jelek. Cuman
nggak tertarik aja.
Kalau soal BGM, lumayan
lah bisa bikin adegan-adegan di anime ini jadi makin kerasa deg-degan.
BIKIN INGAT ANOTHER
Aku yakin hampir semua
orang awalnya berharap menonton Mayoiga akan mengingatkan kita kepada sensasi
ketika menyaksikan Another. Ya, hampir semua orang. Atau, jangan-jangan cuma aku
aja?
Ada beberapa hal yang
ngebuat menonton Mayoiga jadi ingat sama Another. Kesan kelam dan misterius.
Lalu yang paling bikin ingat sama Another adalah saat preview episode
berikutnya yang ada di bagian akhir anime. Mirip previewnya Another, kan?
INI BUKAN ANOTHER
Dan kayaknya ini adalah
sumber dari kekecewaan banyak orang yang menonton anime ini. Kenapa? Karena Mayoiga
bukanlah Another.
Sebenarnya, agak nggak
adil juga sih kalau mau membandingkan antara Mayoiga sama Another. Maksudku,
Another itu kan legend banget. Membandingkan Another sama Mayoiga itu sama
kayak membandingkan skill naik motor antara Valentino Rossi sama Boy Anak
Jalanan.
PESAN MORAL
Kayaknya anime ini
pengen banget bilang sama kita yang kayak …
“Eh, ngapain sih pakai
acara melarikan diri dari kenyataan segala? Kalau punya masalah ya hadapin aja.
Jangan kabur, dong. Karena ketika kamu melarikan diri belum tentu itu akan
menyelesaikan segalanya. Dan bayang-bayang tentang masa lalu itu nggak akan hilang
hanya dengan melarikan diri, kok. Itu hanya akan hilang ketika kita mau
berdamai dengan diri sendiri. Dan kayaknya kamu harus ingat sama ucapan klise
ini, Tuhan nggak akan memberi cobaan yang diluar kemampuan hambanya.”
NILAI
Anime itu yang bikin
susah. Nggak semudah bikin nasi goreng. Jadi kayaknya nggak etis juga sih kalau
mau kasih nilai dalam bentuk angka.
nih di awal awal bagus. di pertengahan sampai ending nih anime story ny udah jelek dan sangat boring di ikutin.
BalasHapusada benarnya juga gan
Hapus