Mentoring FEB UMS 16/17: Tahu Gini, Mending Nggak Usah AJa
“Tahu gini, mending
nggak usah aja.”
Belum pernah bikin
survey, sih. Tapi, cukup yakin kalau semua manusia yang pernah hidup di alam
semesta pasti pernah merasakannya. Dan tentunya, saya juga.
Mentoring FEB tahun
ajaran 2016/2017 menjadi tahun ke-3 saya terlibat dalam kegiatan mentoring di
UMS. Sama seperti tahun lalu, kali ini saya lagi-lagi menjadi pementor. Dan
kali ini, ada sebuah kalimat “tahu gini, mending nggak usah aja” yang berulang kali
berputar di dalam kepala saya.
Di akhir tahun ajaran
2015/2016, saya bertemu dengan salah seorang pengurus mentoring. Waktu itu,
beliau menawari saya untuk menjadi pementor lagi. Dan waktu itu pula, saya
menjawab dengan kalimat yang kurang lebih …
“InsyaAllah, Mas. Kalau
bisa, saya dikasih kelompok yang isinya Mahasiswa baru aja, Mas.”
Waktu pun berlalu. Tahun
ajaran 2016/2017 datang. Mentoring tahun ajaran itu pun dimulai. Saya kembali
menjalani rutinitas sabtu pagi sebagai pementor. Ketika sampai di hall FEB,
saya mulai mengecek absen kelompok saya. Dan saya sedikit terkejut ketika
menyadari bahwa kelompok saya terdiri dari mahasiswa-mahasiswa angkatan 2015,
atau dengan kata lain semester 3. Itu artinya di kelompok saya nggak ada
mahasiswa barunya.
Saya menduga, alasan
kenapa saya mendapat kelompok yang isinya mahasiswa lama adalah karena tahun
2016/2017 akan menjadi tahun kedua saya menjadi pementor. Dengan kata lain, saya
bisa disebut pementor senior. Hehe, apaan sih? Saya cukup yakin kelompok yang
isinya mahasiswa baru dipegang oleh pementor yang baru tahun pertama menjadi
pementor.
Sebenarnya bukannya
saya nggak mau berada dalam kelompok yang isinya mahasiswa lama, tapi kalau
bisa milih tetep milih yang isinya mahasiswa baru. Nggak tahu kenapa perasaan
saya nggak enak kalau kelompok saya anggotanya mahasiswa lama. Dalam mindset
saya, saya masih cukup yakin bahwa mahasiswa baru lebih mudah diatur.
Perasaan nggak enak itu
kayaknya jadi kenyataan. Dari 12 orang yang terdaftar menjadi anggota kelompok
saya, belakangan bertambah 3 orang menjadi 15 orang, nggak pernah sekalipun di
sebuah sabtu pagi ke-15 orang itu hadir bersama. Jangankan hadir semua, hadir
setengahnya aja nggak pernah. Haha.
Yang paling parah ada
yang cuma masuk sekali di awal pertemuan dan setelah itu nggak pernah kembali
lagi. Setiap sabtu paling yang hadir hanya dua atau tiga orang. Paling pol
rekor terbanyak hanya lima orang. Pernah dalam suatu sabtu, sama sekali nggak
ada yang berangkat. Haha.
Awalnya, ketika hanya
sedikit yang berangkat dan bahkan pernah nggak ada yang berangkat sama sekali,
saya berkata dalam hati “TAHU GINI, MENDING NGGAK USAH AJA” jadi pementor. Tapi
seiring waktu berjalan, kalau nggak ada yang berangkat, santai, nggak usah
terlalu dipikirin. Mending ditinggal pulang aja.
Tahun ajaran yang akan
datang, masihkah saya akan menjadi pementor untuk tiga tahun beruntun? Nggak tahu
juga, sih. Tapi, enggak tahu kenapa kayaknya libur di hari sabtu itu terlihat
sedikit menyenangkan.
Belum ada Komentar untuk "Mentoring FEB UMS 16/17: Tahu Gini, Mending Nggak Usah AJa"
Posting Komentar