Pengalaman Pertama Open Mic



open mic
Hallo … kali ini aku akan cerita tentang sesuatu yang benar-benar baru dalam hidupku. Yup, pengalaman pertamaku Open Mic. Kalau ada yang nggak tahu apa itu open mic, ya sebut aja ajang latihan stand up comedy yang biasanya digelar sama komunitas-komunitas stand up comedy.

Dua hari yang lalu atau tepatnya tanggal 9 April 2015, untuk pertama kalinya dalam hidupku aku akhirnya nyobain juga yang namanya open mic. Di kopi retweet pas acara open mic rutinnya anak-anak Stand Up Comedy UMS (@Suc_UMS). Ya, setelah dua tahun atau bahkan lebih menahan hasrat untuk melakukannya, akhirnya kesampaian juga.

Awalnya aku berangkat ke kopi retweet tanpa ada niat sedikit pun buat open mic. Niatnya sih cuman pengen nongkrong sekalian nonton penampilan temen-temen Suc UMS. Iya, pengen nonton aja. Soalnya mau tampil belum berani.

Pas acaranya mulai, MCnya ngomong gini ... 

“Ada yang mau nyobain open mic? Nggak harus lucu kok.”

Mendengar kalimat itu, temenku bilang ...

“Ini mas temen saya,” sambil jarinya menunjuk ke arahku. 

Tentu saja aku kaget. Terus ngomong sama temanku ... 

“Loh, kok aku? Ngawur wae koe.” 

Kemudian MCnya berkata ...

“Namanya siapa mas?” 

Lalu dijawab lagi sama temenku ...

“Faisal mas,” 

Setelah itu MCnya bilang gini ...

"Ok, kita simpen di urutan ke empat.” 

Aku hanya bisa bengong mendengar percakapan di antara mereka berdua. Terus berpikir apakah ini nyata? Gila aja! Aku blas belum persiapan!

Comic demi comic mulai tampil. Dan akhirnya sampai juga di urutan yang ke empat. Siapa dia? Ya, tepat banget, AKU.  

Akhirnya namaku dipanggil. Mana manggilnya salah lagi. Jadi MCnya bilang gini ... 

“Ya, kita sambut … Fajar.” 

Walau aku tau manggilnya salah, tapi entah kenapa aku tetep berjalan maju. Tapi tak lama kemudian aku mendengar teriakan ... 

“Faisal mas! bukan Fajar!” 

Ternyata temenku yang teriak. Merespon teriakan temanku, MC itu lalu berkata ...

“Oh salah ya. Yaudah di ulang. Di ulang dulu mas.” 

Aku yang udah terlanjur dapat beberapa langkah pun balik lagi ke kursi. Setelah aku duduk MCnya ngomong ... 

“Ya, kita sambut … Faisal.” 

Aku maju lagi. Anehnya di situ aku merasa kayak orang bego.

suc ums

Aku pun maju. Walau pun ini yang pertama dan dadakan, tapi bukan berarti aku nggak punya materi. Seperti yang kubilang di awal. Aku udah lama banget sebenarnya pengen open mic. Cuman belum berani aja. Jadi selama aku terpuruk dalam ketakutan sebenarnya aku terus nulis hal-hal yang kupikir lucu di sebuah buku. Yap, sebut saja buku materi. 

Jadi pas maju aku pake aja salah satu materi yang pernah kutulis di buku itu. Alhamdulillah lancar walau agak grogi. Dan harus kuakui  aku juga belum terlalu nyaman pas di depan. Terus cukup seneng juga pas banyak yang ketawa. Walau ada beberapa punchline yang nggak kena.Tapi nggak papa sih. Seenggaknya aku udah berani untuk mencoba.

Walau kemarin itu terkesan kayak dikerjain temen, tapi bukan berarti aku nyesel. Aku justru seneng. Kalau misal kemarin nggak digituin mungkin aku belum juga punya keberanian buat open mic. Jadi … makasih temenku Lufie Hafiedz. Lain kali aku pengen nyoba lagi. Iya, nyoba lagi dan lagi. Pengen belajar sama latian terus. Terus terus dan terus ….

Belum ada Komentar untuk "Pengalaman Pertama Open Mic"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel