Apa Yang Aku Pelajari Di Lebaran Tahun Ini
Setuju nggak sih kalau
aku bilang bahwa belajar itu bisa di mana aja? Kayaknya semua setuju, deh. Karena
pada kenyataannya kita memang bisa belajar di mana aja. Hanya dengan mengamati
apa yang terjadi di sekitar kita, kita bisa paham tentang banyak hal baru. Yang
kayak gitu juga disebut belajar, kan?
Dan di Idul Fitri tahun
ini, aku belajar tentang beberapa hal. Atau sebenarnya bukan belajar, sih. Hanya
seperti akhirnya menyadari beberapa hal. Bukan hal penting memang. Bukan juga
berasal dari pengamatan serius. Hanya beberapa hal yang secara nggak sengaja
terjadi padaku atau di sekitarku di suasana Idul Fitri tahun ini.
Sekali lagi, ini memang
bukan hal penting. Tapi rasanya tetap aja mengganjal di hati. Dan seperti kata
orang-orang, kalau punya uneg-uneg atau kerasahan ya diungkapkan aja. Jangan dipendam
sendiri. Maka dari itu, meski sekali lagi ini nggak penting, aku tetap akan
menuliskan itu di sini.
Dan ini dia hal-hal
yang akhirnya aku sadari di Idul Fitri tahun ini …
TENTANG IBU-IBU
Lebaran itu pasti
identik banget sama yang namanya bersilaturahmi, kan. Dan saat proses
silaturahmi itu, satu hal yang nggak mungkin terhindarkan adalah pertemuan
antara dua ibu-ibu atau lebih. Sesuatu yang baru aku sadari ketika ibu-ibu itu
saling berjumpa adalah biasanya mereka saling menyombongkan sesuatu.
Objek yang disombongkan
pun beragam. Mulai dari prestasi anaknya, pencapaian suami, sampai kemampuan
khusus binatang peliharannya. Pokoknya macam-macam, lah. Tapi kayaknya nggak
semua ibu-ibu kayak gitu, ya. Tapi sebenarnya aku juga agak ragu apakah mereka
beneran bermaksud sombong. Kan bisa aja mereka itu sebenarnya lagi berbagi
kebahagian tentang beberapa hal itu. Bisa aja, kan? Dan karena ini masih dalam
momen Idul Fitri, anggap aja begitu. Khusnodzon istilahnya.
TENTANG SEPUPU YANG
LAMA NGGAK KETEMU
Kalau lebaran itu
biasanya ke mana, sih? Lapangan Sholat Ied. Ok, setelah itu? Tempat paling
populer untuk dikunjungi di hari Lebaran setelah lapangan untuk Sholat Ied
tentu saja adalah rumah eyang. Nggak terbantahkan. Memangnya siapa sih yang
nggak kayak gitu?
Dan ketika berada di
rumah eyang, hal terwajar ketiga setelah minta maaf dan makan ketupat adalah
bertemu sepupu. Aku baru menyadari bahwa ternyata ngobrol sama sepupu yang udah
lama nggak ketemu itu susah banget. Kayak bingung aja gitu mau ngobrol apaan. Apalagi
kalau sepupu itu lawan jenis dan kita punya beberapa persen rasa ke dia.
Canggung!
TENTANG PASANGAN SEPUPU
Kalau yang tadi tentang
sepupu, maka yang ini tentang pasangan sepupu. Bisa suami atau istri dari
sepupu kita. Jika ngobrol sama sepupu yang lama nggak ketemu itu susah, aku
kasih tahu kalau ngobrol sama pasangannya sepupu itu jauh lebih susah.
Karena kalau sama
sepupu itu kita masih bisa ngeraba tentang apa yang mau diobrolin. Atau
seenggaknya ya basa-basi aja kayak tanya kapan sampai dan lain sebagainya. Hal
yang sama nggak bisa diterapkan ke pasangan sepupu. Karena dari awal kita sama
sekali nggak pernah ketemu sama pasangan sepupu. Ketemu sih mungkin pernah.
Tapi pas acara pernikahannya dan itu pun pasti nggak ngobrol sama sekali.
TENTANG HALAL BI HALAL
Ada yang bilang kalau
Halal Bi Halal fungsinya adalah membuat yang kenal semakin akrab dan membuat
yang belum kenal jadi kenal. Tapi apa benar begitu? Kemarin aku pergi ke acara
halal bi halal keluarga besar dan saat itu aku menyadari satu hal. Bahwa, meski
fungsi aslinya harusnya begitu, tapi pada kenyataannya kita hanya akan
berbicara sama orang yang kita kenal.
Udah itu aja sih yang
bisa aku tulis kali ini. Tentang poin-poin di atas, emang nggak mutlak benar,
sih. Tapi kenyataannya bagaimana pun juga itu adalah apa yang aku rasakan dan
pelajari. Dan nggak menutup kemungkinan bisa aja kalian merasakan hal yang
berbeda.
Belum ada Komentar untuk "Apa Yang Aku Pelajari Di Lebaran Tahun Ini"
Posting Komentar