Paling Sangar Sak Solo
Hari ini, setelah lebih
dari dua puluh tahun saya hidup di dunia ini, akhirnya saya tahu siapa orang
paling sangar se-Solo. Alias wong paling sangar sak Solo.
Berawal dari tadi pagi.
Karena hari ini saya libur kuliah dan nggak ada kerjaan, iseng-iseng saya
membuka Facebook saya. Dan ketika saya sudah masuk ke Facebook, ada satu hal
yang tiba-tiba membuat rasa penasaran saya timbul. Ya, sebuah video yang
dibagikan oleh banyak teman Facebook saya yang muncul di home. Sebuah video
berisi perdebatan seru yang terjadi antara beberapa polisi dengan seorang pria
yang nampaknya mengabaikan peraturan lalulintas.
Karena kadung
penasaran, tanpa buang waktu saya langsung membuka video itu. Dan hal pertama
yang terjadi pada saya setelahnya adalah … tertawa sekeras-kerasnya. Hehe. Yang
kedua adalah mbatin tentang … gila, ini orang kok berani banget, ya?
Yang pengen tahu
videonya kayak apa, KLIK DI SINI.
Nggak tahu kenapa, yang
terjadi di video penuh dengan pisuhan yang diucapkan dengan logat Solo yang
terasa begitu kental itu bagi saya benar-benar terasa lucu. Di video yang
berlatar di patung Pandawa Solo Baru itu, saya menduga kelucuan terjadi karena
logat dan pisuhan semacam itu sudah nggak asing di telinga saya. Secara, saya
juga warga Karisidenan Surakarta.
Kemudian, yang membuat
video itu terasa lucu pasti karena kita nggak menduga kalimat demi kalimat yang
akan keluar dari mulut sang pria pelanggar lalulintas (SPPL) itu. Kalimat-kalimat
yang muncul dari mulutnya benar-benar membuat kita tersentak, geleng-geleng,
dan kemudian tertawa sambil berkata “pekok tenan sumpah”.
Coba kita cermati
kalimat demi kalimat yang diucapkan SPPL. Di awal kita sudah disambut dengan
kalimat …
SPPL: Lha aku dewe we
wani og ndadak wong liyo ngono lho!
Polisi 1: Kon ngeterne
STNKne ngono lho.
SPPL: Reneng! Iki pite
nyilih.
Dari sini kita tahu
kalau SPPL nggak bawa STNK. Selain itu dia juga sepertinya nggak pakai helm.
Dan beberapa detik
setelahnya …
SPPL: Bariki mulih tak
amuk. Lonth*! SIM we ra nduwe, kok.
Selain nggak bawa STNK –soale
pit silihan, hahaha- dan nggak pakai helm, ternyata dia juga nggak punya SIM.
Bagian seru yang
terjadi setelah itu …
SPPL: Bapakku selak
mulih ki lho jon. Bajing*n, og.
Polisi 2: Heh, mas. Koe
ra misuh-misuh karo polisi ngono iso ora, tho?
SPPL: Bapakku selak
mulih.
Polisi 2: Koe rasah
misuh-misuh!
SPPL: Sak senengku,
tho. (dengan santainya)
Sangar! Sumpah koe
sangar tenan, mas. Hahahha. Bagian ini, saya benar-benar ngakak. Apalagi di bagian
“Bapakku selak mulih ki lho jon. Bajing*n, og”. Itu kocak banget.
Bagian kocak berikutnya
adalah …
SPPL: Ayo dek –ngomong sama
pacarnya-, dituntun wae. Ditukokke kunci duplikat. Ayo dek, koe melu aku manut
aku. Iki wong ra ndue ati e.
Boom! Hahaha. Kunci motornya
disita polisi terus motornya mau dituntun terus mau dibikinin kunci duplikat. Hahaha.
Cara berpkir yang sangat cerdas. Selain itu, polisinya dikatain nggak punya
hati. Hadeh.
Adegan seru berikutnya
adalah …
Polisi 2: Rumahmu mana,
tho?
Polisi 1: Wes gen, wes
gen.
Polisi 2: Rumahmu mana?
SPPL: Iki lurus,
menthok nganan, ngiri.
Polisi 2: Tlobong?
SPPL: Ho,o
Polisi 2: Pas ngendi
Tlobonge? RT piro? RW piro?
SPPL: Ndadak ngopo koe
ndadak tekok? Tak terke neng ngomahku ayo!
Ditanya alamat
detailnya jawabnya santai banget. “Ndadak ngopo koe ndadak tekok?”. Hahaha.
Wong edan! Terus polisinya malah mau dianter ke rumahnya. Hahaha.
Kemudian yang terjadi
adalah adegan SPPL menelepon orang. Dari adegan itu disebutkan bahwa SPPL ini
mau menjemput bapaknya yang pulang umroh di embarkasi. Alasane gokil. Menjemput
bapak pulang umroh. Wkakakakaka!
Kemudian bagian
terakhir dan sekaligus bagian tersangar dari video itu …
SPPL: Ra nggo helm yo
sak-sakku.
Polisi 2: Yo ora no.
iki ning ndalan gede aturane enek. Enek
undang-undange, bro.
SPPL: Lha wes ben, tho.
Lha ngopo tho koe? Wong gur helm we, lho.
Polisi 2: Lha koe yo ra
nggo SIM karo STNK, ki.
SPPL: Lha ra ndue, og.
Polisi 2: Yo ojo numpak
motor! Mlaku wae!
SPPL: Yo wes tak mlaku.
Ora popo. TEGAR! Ayo, ayo dek.
TEGAR!!! Hahahahahaha.
Polisi 2: Wo, jenengmu
tegar?
SPPL: Iyo, ra masalah. Koe
nantang aku ra masalah!
Polisi 2: ra masalah?
SPPL: Ayo senggel wae
piye yo?
Polisi 2: Emoh, aku gur
njaluk STNKmu.
SPPL: Huuaaaa! –mengaum-.
Koe nggawe aku mumet!
Udah nggak ngerti lagi
saya mau komentar apa. Maksud saya, apa-apaan dengan berkata TEGAR, ngajak
polisi senggel, dan kemudian mengaum? Hanya bisa geleng-geleng sambil ngakak. Haha.
Selanjutnya …
Polisi 2: Mangap-mangap
koyo singo!
SPPL: Lha ngopo koe
lonth* i koyo singo koe ra wani yoan we.
Hahahahahahahahaha. Di saat
SPPL menyelesaikan kalimatnya, saya benar-benar nggak bisa lagi menahan diri
saya tetap dalam posisinya. Saya ngakak sampai guling-guling. Saya rasa kalimat
“lha ngopo koe lonth* i” adalah kalimat paling menggelegar dan gokil yang
terucap dari mulut SPPL di video itu.
Nggak lama setelah itu,
video itu pun berakhir. Bersamaan dengan itu, sekali lagi, akhirnya kini saya
tahu siapa orang paling sangar sak Solo.
Belum ada Komentar untuk "Paling Sangar Sak Solo"
Posting Komentar