Tampang Boyolali, Tampang Missqueen ! ! #SaveMukaBoyolali
Sama seperti apa yang biasa dilakukan orang-orang
lain ketika gatau apa yang harus dilakukan, kemarin, di tengah gabut kronis
yang melanda, saya iseng-iseng liatin story WA dari teman-teman –atau siapapun-
yang ada di kontak saya. Kemudian, bersliweran lah satu demi satu story yang
beraneka ragam isinya. Dari yang pamer kegiatannya sampai curhat ada.
Ga ada yang menarik. Biasa aja. Ga bikin rasa bosen
gara-gara gabut saya ilang. Sampai akhirnya… saya nemu salah satu story yang
isinya foto si pemilik akun. Story itu bikin saya agak penasaran. Bukan karena
fotonya. Tapi captionnya. Di situ tertulis #SaveMukaBoyolali. Dalam hati saya
bertanya kayak … “wah, apaan nih? Ada apa dengan muka Boyolali?”. Tapi rasa
penasaran itu ga bertahan lama. Karena abis itu saya mikir kayak … “bodo ah, ga
penting.”
Story demi story lain mulai bersliweran. Masih sama
kayak yang sebelumnya, kaga menarik. Hingga akhirnya lagi-lagi ada satu story
yang sukses membuat rasa penasaran saya bangkit kembali. Lagi-lagi polanya
sama, foto si pemilik akun dengan caption berhastag #SaveMukaBoyolali.
Kali ini, saya gabisa menahan rasa penasaran saya.
Sebagai manusia yang di KTPnya tercatat sebagai warga Boyolali, saya
bener-bener pengen tau sebenernya ada apaan sih? Lalu, bertanyalah saya kepada
si pemilik akun yang bikin story #SaveMukaBoyolali. Akhirnya, dari dia saya
mendapatkan jawaban. Ternyata hastag tersebut muncul sebagai reaksi atas pidato
Prabowo Subianto saat beliau melakukan kunjungan di Boyolali. Sebuah pidato
yang dianggap menyakiti hati warga Boyolali. Pidatonya kurang lebih begini:
“…Tapi begitu saya lihat Jakarta, saya melihat
hotel-hotel mewah. Gedung-gedung menjulang tinggi. Sebut aja hotel paling mahal
di dunia, ada di Jakarta Ada Rich Carlton, ada Waldorf Astoria, ngomong aja
kalian nggak bisa sebut dan macem-macem itu semua. dan saya yakin kalian nggak
pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalian
tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang boyolali ini….”
Nah, begitulah potongan pidato dari bapak Prabowo
Subianto yang dipermasalahkan tersebut. Di situ Prabowo seolah kesannya
menganggap bahwa tampang-tampang Boyolali itu tampang-tampang miskin.
Tampang-tampang ga pernah masuk hotel mewah. Aah, jangankan masuk, nyebut
namanya aja syusah. Haha. Saya tau mungkin Prabowo konteksnya ingin bercanda,
tapi pada akhirnya tetep aja malah jadi panas.
Langsung viral deh di sosmed. Bahkan di Twitter,
hastag #SaveMukaBoyolali kabarnya sempat jadi trending topic. Apakah pidato pak
Prabowo hanya sebatas panas di sosmed? Hmm, sayangnya engga. Gara-gara pidato
tersebut, pak Prabowo sampai dilaporkan polisi. Ga berhenti di situ, bahkan
hari ini (4/11/18), ada demo yang mempersoalkan hal itu loh. Panas sekali ya
situasinya. Haha.
So, sebagai warga Boyolali yang memiliki tampang
sangat Boyolali, bagaimana pendapat saya tentang pidato tersebut?
Hmm… tanggapan saya sih jujur… biasa aja. Iya, biasa
aja. Justru saya malah ngakak. Sumpah saya ngakak. Ya gimana, abis lucu banget.
Tampang Boyolali? Hahaha. Btw, kalau boleh jujur, Boyolali itu emang bulliable
banget sih. Dengan kata lain, emang sasaran empuk buat dikata-katain.
Di Solo Raya, sebenarnya posisi Boyolali emang mirip
kayak Bekasi di Jabodetabek. Sering diledekin. Kenapa saya bisa bilang begitu?
Ya karena saya mengalami sendiri. Sebagai warga Boyolali bagian timur yang
bahkan lebih deket ke Solo daripada Boyolali Kota, sehingga mau gamau lebih
banyak melakukan aktivitas di Solo, emang warga Boyolali itu di tongkrongan
sering diledekin karena dianggap ndeso.
“Boyolali itu ga ada apa-apa, hiburannya cuman
tabrakan.”
“Kalau kalian lihat orang pakai jaket dealer naik
motor di jalan, pasti orang Boyolali tuh”
Saya sering tuh dengar orang ngeledekin saya karena
saya orang Boyolali pakai kalimat-kalimat kayak gitu. Satu-satunya senjata saya
buat ngebales ya cuman…
“Seenggaknya Boyolali punya bandara!”
Nah, jadi saking seringnya dibully gara-gara tampang
saya tampang Boyolali, saya jadi kebal. Jadi ketika dengar Prabowo bilang
tampang Boyolali ga pantes masuk hotel mewah, saya ngakak. Terus ngomong dalam
hati kayak… “Anjir, kok berasa kayak lagi ditongkrongan ya”
Singkatnya, saya ngga tersinggung dengan ucapan
Prabowo. Lantas, apakah saya membenarkan ucapakan beliau? Engga juga. Bagi saya
Prabowo tetap salah. Bagi saya ucapan beliau biasa aja. Tapi masalahnya,
sensitivitas setiap orang terhadap ketersinggungan kan beda-beda. Bagi saya
biasa, bagi orang lain bisa jadi menyakiti. Dan kenyataannya, puluhan ribu
orang tersakiti oleh ucapan beliau. Puluhan ribu orang ketriggered sama ucapan
Prabowo. Yang awalnya bercanda malah akhirnya jadi kasus. Karena bagaimanapun
kita, bahkan seorang seperti Prabowo pun gabisa mengendalikan respon orang
lain.
Di demo dan bahkan dilaporkan ke polisi? Kalau
menurut saya, Pak Prabowo dapet apa yang dia tanam, sih. Lain kali ati-ati pak
kalau ngomong. (^_^)
Belum ada Komentar untuk "Tampang Boyolali, Tampang Missqueen ! ! #SaveMukaBoyolali"
Posting Komentar