Setelah Nonton Gamers! [Review Anime]
Umm … langsung aja, ya.
Kebetulan saya lagi nggak punya ide tentang bagaimana saya harus menulis intro
di postingan ini. Jadi sekali lagi langsung aja. Intinya, kali ini saya pengen
ngeriview anime yang baru saja saya tamatkan, Gamers!
***
SINOPSIS
Bercerita mengenai
kehidupan seorang siswa SMA yang menghabiskan waktunya dengan bermain game. Amano Keita,
seorang remaja seperti pada umumnya yang suka bermain game. Suatu hari
ia diajak bergabung ke Klub Game oleh Tendou Karen,
ketua klub yang dikenal sebagai gadis paling cantik di sekolahnya. Mungkinkah
ini awal dari cerita harem bersama para gadis cantik di sekolahnya?
Sumber: otakotaku.com
***
Untuk review anime kali
ini, saya nggak akan berbelit-belit. Saya hanya akan memberikan penilaian saya
dari satu aspek saja, kenikmatan menonton. Ya, hanya kenikmatan ketika saya
menonton anime ini yang akan saya jadikan satu-satunya aspek dalam review kali
ini.
Oh, iya. Sekedar
pemberitahuan, saya tahu Gamers! berkat rekomendasi dari teman saya. Mereka bilang
kalau Gamers! recommended. Kenapa di kalimat sebelumnya saya menulis “mereka” dan
bukan “dia”? Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena ada lebih dari satu
orang yang bilang langsung ke saya kalau Gamers! bagus. Karena banyak yang
bilang bagus, saya jadi penasaran. Dan kesan pertama saya …
Biasa aja.
Ya, biasa aja. Di episode
awal memang terasa biasa aja. Sekali lagi ini penilaian saya berdasarkan
kenikmatan menonton saya lho, ya. Komedinya berasa kurang. Saya curiga mungkin
karena saya baru saja menonton Aho-Girl, jadi standar lucu saya lagi
tinggi-tingginya. Tapi kok kayaknya enggak ngaruh, ya. Kayaknya Gamers! di
episode awal-awal emang kurang lucu aja.
Situasi mulai berubah
di episode pertengahan. Tepatnya ketika anime ini sudah memperkenalkan semua
karakter-karakternya. Kelucuan mulai muncul. Selama bertahun-tahun saya menjadi
penikmat anime/manga bergenre romance comedy, saya mengamati bahwa kelucuan
romance comedy selalu dibangun dari kesalah pahaman. Jadi misalkan ada sebuah
peristiwa, karakter A berpikir kalau yang terjadi adalah X, sedangkan karakter
B yakin kalau yang terjadi adalah Y, tapi karakter C sangat percaya bahwa yang
dia lihat adalah kejadian Z. Nah, dari perbedaan persepsi itu akan timbul
kesalah pahaman. Dan kesalah pahaman adalah pemicu kelucuan yang efektif di
anime romantic comedy. Dan sepertinya Gamers! sangat sukses memanfaatkan itu.
Sayangnya, anime ini
terus menerus menggunakan format kesalah pahaman dalam usaha untuk menciptakan
kelucuan. Yang mana, menurut saya membosankan. Awalnya kesalah pahaman emang
lucu, tapi kalau senjatanya cuman kesalah pahaman mulu, lama-lama bosan juga. Itu
sebenarnya sama kayak nonton show stand up comedy yang durasinya cuman 5
menitan, terus sepanjang set si comic pakai teknik rule of three terus, kan
bosen. Jadi ketebak aja gitu mau diarahin kemana.
Tapi ketika kebosanan
saya hampir berada di puncak, episode terakhir dari anime ini menyelamatkan
segalanya.
Saya merasa episode
terakhir anime ini benar-benar menepis kebosanan yang terjadi akibat menonton
episode-episode sebelumnya. Cerita di episode terakhir tidak lagi bersumber
dari kesalah pahaman, tapi perdebatan yang terjadi karena Aguri berpikir bahwa
pemain game itu aneh. Mereka rela mengeluarkan uang yang sangat mahal untuk
sebuah game. Aguri berpikir game-game sekarang harganya sangat mahal. Menurut saya
dari premis ini justru lucu sekali. Karena saya merasa relate aja gitu. Soalnya
sebagai orang yang nggak begitu suka game, saya juga sering berpikir kalau
harga game itu terlalu mahal.
Udah gitu aja review
saya. Kalau ada yang nggak setuju dengan pendapat saya, nggak papa, kok. Kalau bisa
tulis aja pendapat kamu di comment. Meski, saya nggak begitu yakin bakal ada
yang komentar juga, sih.
Belum ada Komentar untuk "Setelah Nonton Gamers! [Review Anime]"
Posting Komentar