Postingan Ke-76, Tetap Ngeblog Di Era Vlog



Nggak kerasa sudah 1,5 tahun sejak blog ini muncul. Nggak kerasa pula saya sudah 75 kali posting di blog ini. Itu artinya, postingan kali ini akan menjadi postingan yang ke-76. Dan karena bagi saya angka 76 adalah angka yang spesial, maka di postingan kali ini saya ingin menulis tentang sesuatu yang spesial juga. Atau, at least spesial menurut saya.

Saya ingin membahas kenapa saya tetap ngeblog meski era blog sudah berakhir dan ini adalah era vlog. Kenapa tetap ngeblog meski blognya nggak rame-rame banget atau bahkan bisa disebut sepi. Kenapa blognya isinya random kayak gado-gado. Gitu lah pokoknya.

Saya akan memulai dengan kenapa tetap ngeblog di era vlog. Dan bahasan itu jelas akan menghadirkan satu pertanyaan besar. Kenapa nggak beralih ke vlog aja?

Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sangatlah simple. Soalnya saya nggak punya kamera. Hehe. Simple kan jawabannya. Kamera sih sebenarnya ada. Cuman kamera HP sama webcam laptop. Dan kayaknya itu sama sekali nggak memadai untuk menjadi vlogger atau youtuber. Jadi, untuk sementara lupakan tentang menjadi vlogger.

Tapi, bukan berarti saya sama sekali nggak pengen bikin video. Pengen sih sebenarnya. Ya tapi sekali lagi alatnya nggak ada. Nabung dulu deh kayaknya.

Lalu kenapa tetap ngeblog meski sepi?

Ada beberapa alasan tentang hal ini. Pertama, bagi saya blog adalah tempat di mana saya bisa mencurahkan keresahan saya. Menumpahkan semua yang jadi concern saya. Jadi kayak semacam tempat buat beropini, berbagi cerita, pengalaman, atau hal-hal lainnya.

Karena nggak tahu kenapa kadang saya merasa otak saya terlalu berisik. Saya sering merasa resah dalam banyak hal. Jadi kayak sering ada perdebatan dalam otak saya. Tentang banyak hal. Mulai dari pemerintahan, olahraga, agama, sosial, sampai hal sederhana seperti kata-kata atau kalimat yang menurut saya aneh. Dan menurut saya, keresahan, pendapat atau opini, dan lain sebagainya harus diolah. Jangan biarkan mereka berlalu dan pergi dengan begitu saja. Dan blog jelas adalah salah satu media yang tepat untuk itu.  

Kedua, karena saya senang bercerita. Ya, saya senang berbagi cerita. Bahkan saya sering sampai lupa waktu ketika ngobrol dengan teman saya. Tapi saya punya masalah yang cukup besar tentang hal ini. Masalahnya adalah saya nggak punya cukup banyak teman. Kalau sekedar teman sih ada. Tapi kalau teman baik rasanya cuman dikit. Dan saya rasa jelas saya nggak bisa banyak bercerita kepada teman yang belum begitu akrab. Lalu lagi-lagi saya rasa blog adalah media yang tepat karena di sini saya bisa cerita semau saya tanpa harus akrab terlebih dahulu dengan siapapun.

Ketiga, karena saya ingin berbagi. Seenggaknya berbagi pengalaman, lah. Meski mungkin terkadang apa yang saya tulis bukan pengalaman yang penting, nggak tahu kenapa kadang saya merasa kayaknya ada juga lho yang butuh cerita dari pengalaman itu. Itu sebenarnya sama kayak waktu saya mau ospek, jelas saya akan mencari di google dengan keywordpengalaman ospek”. Atau waktu saya pengen open mic untuk pertama kalinya, sudah pasti saya meluncur di google dengan keywordpengalaman open mic” atau “open mic pertama”. Kayak gitu lah pokoknya.

Jadi, kenapa tetap ngeblog meski blognya sepi? Karena bagi saya asalkan saya masih bisa mencurahkan keresahan, bercerita, dan berbagi, saya rasa itu sudah cukup. Kalau ramai ya Alhamdulillah. Kalau sepi ya udah. Karena dari awal tujuan saya bukan tentang itu.

Eh, sebenarnya masih ada satu alasan lagi kenapa saya tetap blogging meski sepi. Soalnya, saya menganggap bahwa blog ini adalah tempat yang tepat untuk latihan menulis. Udah itu aja, sih.

Terus, kenapa blognya random kayak gado-gado?

Ok, sebelumnya kita tahu ya kalau blog yang membahas banyak hal dan nggak fokus terhadap suatu bahasan tertentu disebutnya blog gado-gado. Tapi, sebenarnya saya agak kurang setuju dengan sebutan itu. Bagi saya, dari pada gado-gado, saya lebih suka blog saya disebut blog super market.

Yap, super market. Sebuah tempat yang menjual apapun. Kalau beruntung, kita bisa mendapat apa yang kita inginkan di sana. Bahkan terkadang sering kali kita keluar dari super market dengan membeli barang yang dari awal sama sekali nggak pernah kita pikirkan. Dan saya pengen seperti itu. Atau sebenarnya saya agak malas jika harus membatasi bahasan dalam topik-topik tertentu. Lha wong topiknya bebas aja masih sering malas apalagi khusus. Hehe.

Dan terakhir, meski ini adalah eranya vlog, tapi sekali lagi saya tetap akan ngeblog. Bahkan jika suatu saat saya benar-benar membuat vlog, saya masih akan tetap ngeblog.

2 Komentar untuk "Postingan Ke-76, Tetap Ngeblog Di Era Vlog"

  1. Saya sendiri tetap ngeblog walau era blog sekarang lebih sepi. Kayaknya sekarang lebih pada suka komen di vlog atau instagram.

    Tapi itu gak membuat saya berhenti ngeblog sih. Saya suka menulis dan suka share sesuatu. Biasanya balik lagi ke tujuan kita ngeblog. Ngeblog buat apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama tuh di bagian suka menulis dan share sesuatu. hehe. tapi kayaknya blognya mbaknya berkali-kali lipat lebih rame dari blog ini. hehe

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel