Setelah Nonton Tsugumomo [Review Anime]



Akhir bulan kemarin, saya mulai menyadari bahwa diri saya ini mulai jarang menonton anime. Berbekal kesadaran tersebut, muncul niatan untuk mengisi waktu luang saya dengan menonton anime. Tapi, waktu itu saya bingung mau nonton apaan. Akhirnya pilihan pun jatuh kepada anime season spring dengan poster yang saya rasa cukup menarik dan tentunya udah mendekati tamat. Dan pilihan itu pun akhirnya jatuh kepada sebuah anime berjudul Tsugumomo. By the way, waktu itu Tsugumomo tinggal menyisakan 1 episode sementara yang lain masih banyak.

Kalau intronya sudah kayak gitu, itu berarti seperti biasa kali ini saya akan mereview anime. Tapi sebelum melangkah lebih jauh, saya mau bikin disclaimer dulu. Intinya ini adalah review dari sudut pandang orang awam. Jadi, jangan berharap lebih.

Ok, Tsugumomo (つぐも) adalah sebuah anime hasil adaptasi dari manga berjudul sama karangan Yoshikazu Hamada. Anime bergenre comedy supranatural ini memiliki 12 episode yang tayang mulai 3 april hingga 17 Juni 2017.
***
SINOPSIS
Kagami Kazuya, seorang siswa SMP yang menghabiskan hari-hari biasanya seperti kebanyakan remaja seumurannya. Suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis cantik berpakaian kimono bernama Kiriha. Meskipun Kagami merasa bahwa dia baru pertama kali bertemu dengan Kiriha, namun gadis itu menyapanya dengan ucapan "Lama tak jumpa". Kiriha ternyata adalah roh dari kain obi yang diberi oleh ibunya. Kehidupan komedi Kagami bersama dengan makhluk supernatural cantik pun dimulai.
***
Penilaian saya tentang anime ini …

Sebenarnya bagi saya Tsugumomo itu biasa aja, sih. Biasa aja di sini maksudnya adalah tidak spesial. Meski begitu, Tsugumomo nggak bisa juga dibilang jelek. Mungkin kata yang lebih halus yang bisa saya gunakan di sini adalah lumayan. 

Apa yang membuat saya berpikir kalau Tsugumomo biasa aja?

Ada banyak sebenarnya. Mulai dari desain karakter yang biasa aja, malah terlihat sedikit mirip kayak anime lawas. Tapi bisa sedikit dimaklumi karena manganya memang rilis tahun 2007. Graphic yang biasa aja. Ok, saya memang nggak berharap Tsugumomo akan memiliki graphic sekeren Kimi no Na wa, sih. Music yang biasa aja. Baik opening, ending, atau BGMnya tidak cukup keren untuk membuat saya terkesan.

Meski biasa aja, sekali lagi saya nggak berkata kalau Tsugumomo itu jelek. Karena faktanya saya tetap menikmati cerita yang disajikan dalam anime Tsugumomo.

Apa yang membuat saya bisa menikmati Tsugumomo?

Saya suka genrenya. Nggak tahu kenapa sejak saya berkenalan dengan manga Yamada-kun, saya jadi suka banget anime dengan genre supranatural berbalutkan comedy. Dan tentu saja hal itu berlaku juga untuk Tsugumomo. Kemudian, Tsugumomo berantemnya juga seru, kok. Jadi kurang lebih itu yang membuat saya tetap bisa menikmati Tsugumomo.

Sebelum saya mengakhiri postingan kali ini, saya mau bilang bahwa ada adegan yang cukup nempel di benak saya dari anime Tsugumomo. Adegan penyerangan otong milik Kazuya oleh Kiriha yang muncul cukup sering di anime ini. Kayaknya adegan itu memang jadi punchline andalan dari anime Tsugimomo, deh.

Belum ada Komentar untuk "Setelah Nonton Tsugumomo [Review Anime]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel