MotoGP Twin Ring Motegi 2016: Berakhir!
Jika ada satu kata yang
ingin saya ucapkan setelah menyaksikan balapan MotoGP yang berlangsung di
sirkuit Twin Ring Motegi dua hari yang lalu, tidak akan ada kata lain yang akan
saya ucapkan selain kata itu. Berakhir!
Pada faktanya, musim
balap 2016 sebenarnya memang belum benar-benar berakhir. Namun, setelah Marc Marquez
mengunci gelar juara dunianya yang ke-5 dua hari yang lalu, bukankah itu
artinya sama saja dengan semua telah berakhir?
Tahun ini, sebagai fans
Valentino Rossi sekali lagi saya menjadi saksi akan kegagalan The Doctor meraih
gelar juara dunia. Kemudian melihat Marc Marquez merengkuh gelar dengan sangat
sempurna. Bagaimana tidak, Marquez meraihnya di sebuah seri di mana dua pesaing
utamanya terjatuh dan di akhir lomba, dia finis pertama. Cara memastikan gelar
yang sangat keren tentunya.
Ketika Marquez
memastikan gelarnya, apakah saya kecewa? Entahlah. Satu hal yang pasti saya
tahu dan yakini adalah tahun lalu terasa lebih mengecewakan. Ya, saat Jorge
Lorenzo menyegel gelar 2015 di Valencia, itu terasa sedikit menyakitkan. Kalau
tahun ini, anehnya tahun ini saya rasa saya tidak begitu merasa kecewa. Ah,
mungkin lebih tepat jika saya berkata bahwa saya justru merasa lega.
Lega?
Ya, saya merasa lega. Kenapa?
Karena seperti yang kita tahu musim ini tidak berjalan bagus bagi Rossi.
Sebelum berlaga di Motegi, The Doctor sudah tiga kali gagal finis. Dua kali
jatuh dan sekali kerusakan mesin. Hal itu membuat gap poinnya dengan Marquez
dan Lorenzo terpaut cukup jauh. Untungnya di pertengahan musim Lorenzo kerap
membuat kesalahan ketika hujan. Jadi jarak poin Rossi dan Lorenzo pun menipis.
Sayangnya itu tak terjadi pada Marquez. Marquez terus tampil konsisten.
Beberapa saat yang
lalu, saya menyadari bahwa untuk mendekati poin Marquez adalah sesuatu yang
sangat berat. Ditambah dengan sisa balapan yang seiring waktu berjalan semakin
berkurang tentunya. Tapi di tengah ketidak mungkinan itu, entah kenapa selama
hitungan secara matematis masih berkata bahwa ada sedikit peluang, susah bagi
saya untuk berhenti berharap.
Dan tahukah kalian apa hal
yang paling menyakitkan di dalam hidup ini?
Itu adalah terus
berharap meski kita tahu bahwa sebenarnya sejak awal kita tidak pernah benar-benar
punya peluang. Dan ketika peluang itu akhirnya benar-benar tertutup, entah
kenapa semua terasa begitu lega karena akhirnya kita tahu kapan saat yang tepat
untuk berhenti berharap.
Selamat untuk Marc
Marquez!
Belum ada Komentar untuk "MotoGP Twin Ring Motegi 2016: Berakhir!"
Posting Komentar