Sepenggal Cerita Dari Kejuaraan Nasional Taekwondo Mok's Open 2016 di GOR Jatidiri Semarang



Halo. Nggak kerasa udah tanggal 20 Februari aja. Itu artinya bulan ini udah terlalui lebih dari setengahnya. Tapi meski begitu, ini kok postinganku di blog ini di bulan ini kok baru 2, ya? Setidak produktif inikah aku?

Hah … aku menghela napas panjang. Mencoba menenangkan diri sebelum memulai untuk menulis tentang artikel ini. Ok, sip. Sekarang udah tenang. Yosh! Kita bisa mulai sekarang.

Di postingan kali ini, aku mau cerita tentang kejadian yang terjadi sekitar seminggu yang lalu. Tepatnya pada tanggal 12 Februari 2016. Saat aku mendampingi adikku pas dia bertanding di Kejuaraan Taekwondo Nasional Mok’s Taekwondo Championship di GOR Jatidiri Semarang yang dihelat mulai tanggal 12 hingga 14 Februari 2016.

Tanggal 11 Februari, adikku –Syahrul Fadhli- berangkat ke Semarang naik bus bersama rekan-rekannya dari Taekwondo Dojang Singoprono. Di hari yang sama, ketika kayaknya si Fadhli udah sampai di Semarang, kami sempat berkomunikasi via Line –dan kayaknya sama BBM juga-. Ya intinya tanya kabar, terus mainnya hari apa, udah pertanyaan-pertanyaan standar gitu doang, sih.

Keesokan harinya, atau tepatnya pas pagi hari di tanggal 12, aku dapet Line dari Fadhli. Yang isinya pokonya dia main hari ini. Tapi pas ditanya partai berapa belum tahu. Alhasil karena hal ini, aku langsung nyebar pesan ke temen-temen kampusku. Bilang ke mereka kalau hari ini aku titip absen soalnya aku mau ke Semarang.

Sekitar jam 8, atau setengah 9, aku dapet Line lagi dari Fadhli. Dia ngomong kalau dia akan main di partai pertama. Itu artinya, secepat apapun aku ke Semarang, aku tetep nggak akan bisa nonton Fadhli tanding. Soalnya pas jam segitu aku baru siap-siap mau berangkat.

Ya udah, karena udah terlanjur titip absen, akhirnya tetep berangkat dong ke Semarang. Dan akhirnya setelah sekitar jam 11 sampai juga di GOR Jatidiri. Aku parkir mobil di deket stadion. Nggak tahu kenapa, pas parkir di situ, kenangan waktu mendukung Persis Solo yang berlaga menghadapi tuan rumah PSIS Semarang terlintas di kepalaku. Ketika aku melewati tribun yang kutempati waktu itu, kenangan itu semakin menguat. Tiba-tiba aku menjadi ingat ketika tribun itu tiba-tiba bergemuruh menyambut gol yang dilesatkan oleh Nnana Onana. Huh, kenangan masa muda.

Ok, lanjut lagi ke kejuaraan Taekwondo.

Pas udah masuk di GOR Jatidiri, aku langsung mencari di mana letak Dojang Singoprono berkumpul. Setelah ketemu, aku lihat si Fadhli yang terduduk di bangku tribun paling atas sedang sibuk dengan tabletnya. Langsung aja aku samperin dan aku tanyain …

“Gimana tadi pertandingannya?”

“Belum tanding, kok” jawab Fadhli.

“Lah, katanya partai 1?” tanyaku lagi.

“Ternyata partai 31. Main habis dzuhur,” jawab Fadhli lagi.

Lah … salah info dia ternayata. Tapi nggak papa, deh. Seenggaknya aku bisa nonton dia tanding.

Habis dzuhur pun tiba. Sesuatu yang ditunggu akhirnya datang juga. Fadhli akan tanding. Lawannya adalah … nggak tahu namanya dari dojang yang nggak tahu juga. Hehe.

Dan jalannya pertandingan adalah …

Ronde 1
Kedua pemain bermain hati-hati. Hingga ronde 1 berakhir, skor tetap 0-0. Tapi menurut pengamatanku, sebenarnya tendangannya si Fadhli beberapa ada yang masuk tapi nggak kehitung poin. Sabeum bayu –sabeumnya Fadhli- protes dan nggak digubris.

Ronde 2
Fadhli mencuri poin lebih dulu. Tapi kayaknya lawannya juga kuat. Alhasil, ronde 2 berakhir dengan skor 3-3.

Ronde 3
Fadhli kayaknya udah capek. Dia sempat ketinggalan 7-4. Pas waktu tinggal 10 detik, secara ajaib Fadhli nendang dan kena kepala. Ronde 3 pun berakhir dengan skor 7-7. Menegangkan.

Sudden Death
Karena 3 ronde dan poin masih imbang, akhirnya masuk juga di ronde Sudden Death. Di ronde ini, siapa yang dapat poin duluan, maka dia yang menang. Dan sayang banget Fadhli kalah cepet. Dia kalah dan harus puas dapet perunggu. Tapi meski dapet perunggu, secara permainan menurutku Fadhli masih bagusan yang ini daripada pas dapet perak pas kejuaraan di Salatiga.

Itu aja sih ceritaku di artikel kali ini. Eh, oh iya. Aku ada beberapa foto dari event itu. Aku upload sekalian ah …
Pas di parkiran deket stadion

Ini yang tanding Fadhli bukan sih?

Fadhli nunggu giliran

Fadhli sama sabeumnya.

View lapangan dari tribun

Ini ... apa ya?

Pake jaket item, nah itu bapakku.

Nggak afdol rasanya kalau nggak poto di tempat beginian

Itu siapa yang tanding? kayaknya bukan Fadhli deh

Lha ... ini baru Fadhli. Dia hugo merah

Fadhli sama bapaknya.

Suasana tribun

Asal jepret

Siap menyerang

Ini bapakku gayanya ngevideo. Tapi filenya malah ilang

Fadhli. Lelah setelah bertanding

Syahrul Fadhli menunggu lawannya datang


Terakhir, menurut kabar, katanya Kejuaraan Nasional Taekwondo Mok’s Open Championship bakalan digelar lagi di Malang pas bulan Mei. Dan kayaknya si Fadhli bakalan ikut lagi. Yosh! Jadi nggak sabar buat pergi ke Malang.

Belum ada Komentar untuk "Sepenggal Cerita Dari Kejuaraan Nasional Taekwondo Mok's Open 2016 di GOR Jatidiri Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel