Apa Yang Dilakukan Pochettino Ke Spurs Itu Jahat!


Apa yang dilakukan Maurichio Pochettino ke Tottenham Hotspur itu …. Jahat.

Hampir dua bulan berlalu sejak Pochettino lengser dari kursi kepelatihan Spurs. Dan seperti yang semua orang tahu, Jose Mourinho datang. Ya, pelatih baru dengan catatan prestasi yang… umm.. mengesankan mengambil alih kendali. Menggantikan sang pria argentina yang sudah 5 tahun mengabdi. Ok, saya sadar mungkin sedikit terlambat untuk membahas ini. Tapi sepertinya saya benar-benar tidak tahan lagi untuk mengatakannya. Ya, apa yang dilakukan Pochettino ke Spurs itu… jahat!

Siapapun kamu yang sedang membaca tulisan ini mungkin bingung sambil bertanya apa maksud saya. Mungkin beberapa lagi berpikir bukannya malah sebaliknya, Spurs yang jahat ke Pochettino. Semacam habis manis sepah dibuang gitu. Tapi tidak, saya masih percaya kalau Pochettino yang jahat.

Ok, pertama saya mau bilang kalau saya tau fakta bahwa saat ini fans Spurs sedang terpecah. Menjadi dua golongan. Pertama, yang belum bisa move on dari Pochettino karena memang faktanya Mourinho sang pengganti belum bisa menunjukkan sebuah peningkatan yang berarti, entah dari segi hasil atau permainan. Kedua, yang mendukung Mourinho dengan dalih bahwa sang pemenang dua kali UCL asal Portugal ini masih butuh waktu untuk menunjukkan kelasnya.

Kebetulan saya tidak fanatik dalam berpihak terhadap salah satu dari dua pelatih tersebut. Saya sudah menjadi fans Spurs jauh sebelum Pochettino menjadi pelatih. Itu berarti apa? Saya fans yang loyal? Engga juga. Itu artinya… saya udah tua (sedih emang). Lagipula saya tidak sedih-sedih amat saat Pochettino dipecat, karena kesedihan saya sudah habis pas Harry Redknapp dipecat. Jadi saya selalu yakin bahwa akan selalu ada yang datang dan pergi. Anyway… poin saya adalah saya menulis ini bukan sebagai fans Jose Mourinho yang ingin menjelek-jelekan Pochettino. Apasih, maaf ga nyambung. Hehe.

Ok, mari kembali ke topik yang akan kita bahas, kejahatan Pochettino!

Sebelum Pochettino datang, di mana posisi Spurs? Ya, anda benar. Spurs adalah tim ter-cupu di antara deretan klub-klub  the big 6. Entah dari segi prestasi, reputasi, financial, follower social media, atau apapun itu, akui saja bahwa Spurs memang yang terbawah. Bahkan alasan saya kenapa memilih Spurs sebagai klub idola belasan tahun silam pun sangat sederhana, pertama namanya keren. Tottenham Hotspur, gatau kenapa bagi saya itu terdengar keren. Dan kedua, karena saya muak dengan dominasi the big 4. Ya, pada masa itu big 4 yang terdiri dari Man Utd, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool benar-benar mendominasi liga. Dan waktu itu saya melihat Spurs sebagai tim yang berpotensi merusak dominasi itu. Btw waktu itu Man City masih cupu, bahkan lebih cupu dari Spurs.

Di waktu itu, ekspektasi saya sebagai fans Spurs sangat sederhana. Bisa merusak dominasi the big 4, finis di posisi 4 besar dan tampil di Liga Champions. Udah gitu doang. Harapan saya sebagai fans hanya sesederhana itu. Dan akhirnya benar-benar tercapai pada tahun 2010, saat itu untuk pertama kalinya Spurs tampil di Liga Champions. Saya benar-benar bahagia!

2010, hanya sekali itu saja. Dan setelahnya Spurs tidak pernah berhasil menembus kembali kompetisi terelit di benua biru. Ya, sampai akhirnya Pochettino datang. Seperti sihir, dia merubah segalanya. Membuat Spurs yang sebelumnya hanya tim yang hampir lolos ke liga champions menjadi langganan tampil di kompetisi tersebut. Bahkan, hampir juara. Ya, seperti mimpi, Spurs masuk final liga champions pada tahun 2019 silam.

Intinya, Pochettino benar-benar merubah Spurs. Dari langganan tampil di Liga Champions, Bahkan Pochettino membuat Spurs bukan lagi pengincar posisi 4, beberapa kali bahkan Spurs bersaing untuk posisi puncak. Lalu finis di atas Arsenal, mungkin itu terdengar konyol tapi percayalah, dulu saya cuman bisa ngimpi untuk finis di atas Arsenal.

Ok, di paragraph sebelumnya, saya menulis beberapa catatan istimewa Spurs di bawah Pochettino. Setelah sejauh ini, mungkin kamu akan bertanya lalu di mana letak kejahatan Pochettino. Umm.. gimana ya. Mungkin ini sedikit aneh. Tapi jujur saja catatan istimewa tersebut bagi saya adalah kejahatan Pochettino.

Apakah saya bercanda? Tentu tidak. Saya serius.

Kejahatan Pochettino adalah….. pria argentina ini telah merubah standar kebahagian fans Tottenham Hotspur. Membuatnya meningkat ke level yang sulit. Dulu, sekedar finis di posisi ke 4 dan masuk liga champions saja sudah membuat saya bahagia setengah mati. Sekarang, masuk liga champions menjadi biasa saja rasanya. Bahkan finis di atas Arsenal rasanya hambar. Kini berada di posisi ke 5 atau 6 pada klasemen sementara rasanya seperti bencana.

Singkatnya, Pochettino sudah membuat mental fans Spurs berubah. Seperti seolah-olah tim yang kami dukung adalah tim super besar nan powerful. Kekalahan atau bahkan hanya bermain buruk kini membuat fans Spurs bereaksi keras. Dan jujur saja, saya sendiri pun juga termasuk dalam jajaran fans tersebut. Untuk sesaat saya pun terjebak dalam ilusi bahwa Spurs adalah tim maha kuat hingga akhirnya saya coba melihat ke belakang di awal saat saya memutuskan untuk mendukung tim berlogo ayam tersebut. Yang akhirnya membuat saya berkata dalam hati… sepertinya Spurs tetaplah Spurs.

Pochettino memang jahat. ibarat drama percintaan remaja, Pochettino tak ubahnya adalah tukang PHP yang memberi harapan kepada para korban-korbannya. Tapi, apakah itu merupakan sesuatu yang buruk? Tidak juga. Kalau boleh dibilang, itu kejahatan yang menyenangkan. Terimakasih Pochettino untuk kejahatan anda.

Anyway, COME ON YOU SPURS… maaf tapi mental kami sebagai fans sudah terlanjur berubah. Maaf, kami tidak lagi puas hanya dengan finis di posisi 4 atau sekedar di atas Arsenal. Maka dari itu… tolong raih sesuatu. Tolong menangkan sesuatu! Jangan biarkan kejahatan Pochettino berakhir sia-sia.

Anjir, saya nulis apaan sih_-

Belum ada Komentar untuk "Apa Yang Dilakukan Pochettino Ke Spurs Itu Jahat!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel