MotoGP Red Bull Ring 2016: Setidaknya Ada 2 Poin Yang Terpangkas
Hari cerah di Austria. Ketika
matahari bersinar dengan terang –setidaknya itu yang terlihat di layar TV-. Ketika
kamera yang harusnya hanya menyorot tentang apa yang terjadi di atas sirkuit
Red Bull Ring terkadang menangkap indahnya panorama sekitar. Ketika tempat yang
harusnya terlihat sejuk dan damai seketika dipanaskan oleh ketatnya persaingan para pembalap MotoGP yang memacu motornya di atas lintasan. Dan ketika saya mulai lelah karena terus-menerus mengawali kalimat dengan menuliskan kata ketika. Hehe.
Kali ini saya ingin menulis tentang apa yang ada di benak saya setelah menyaksikan panasnya persaingan yang tersaji dalam balap MotoGP yang digelar di Austria kemarin. Sebenarnya kalau
berbicara tentang panasnya persaingan, saya rasa kelas Moto3 adalah kelas yang
paling tepat untuk menggambarkan panasnya persaingan itu. Bahkan ketika
menonton balapan Moto3 kemarin, saya berseru dalam hati dengan kalimat …
“Ini
baru balapan!”
Bagaimana tidak, ada
lima pembalap yang bersaing untuk memperebutkan tempat di podium tertinggi. Bahkan
kondisi itu bertahan hingga lap terakhir berlangsung. Bahkan sampai masuk garis
finis. Dan lima pembalap itu adalah Joan Mir, Brad Binder, Enea Bastianini,
Fabio Quartararo, dan Philipp Oettl. Yang paling keren dari balapan kemarin
adalah, gap antara Joan Mir yang finis di urutan pertama dengan Philipp Oettl yang
finis kelima hanya berjarak 0,6 detik. Kebayang kan tentang gimana serunya
balapan Moto3 kemarin?
Sementara di Moto2,
Johann Zarco kembali mencatatkan kemenangan. Kemenangan ini sekaligus menjadi
kemenangannya yang ke-5 di musim ini. Kemenangan yang rasanya lagi-lagi membuat
kita berpikir bahwa Johann Zarco memang layak menyabet gelar juara dunia Moto2
musim lalu. Dan dengan hanya finisya Alex Rins di posisi ke-3, membuat jarak antara
Zarco dan Rins kini menjadi 34 poin. Rasanya Zarco semakin mendekat kepada
gelar Moto2 musim ini.
Beralih ke MotoGP
Sebenarnya saya tidak
benar-benar menonton balapan di kelas MotoGP kemarin secara penuh. Saya hanya
menonton beberapa saat ketika pembalap keluar dari garis start dan beberapa
tikungan terlahap oleh para pembalap. Yang saya ingat, Rossi sempat memimpin
sebentar tapi kemudian turun ke posisi 4. Di mana ada Doviziozo, Iannone, dan
Lorenzo yang berada di depan The Doctor.
Setelahnya, ketika usia
balapan belum genap satu lap, ada sesuatu hal yang membuat saya harus pergi
keluar meninggalkan rumah. Dan kemudian saya kembali ketika balapan hanya
menyisakan 13 lap. Ketika saya kembali, Rossi masih berada di posisi yang sama,
posisi 4. Dengan lagi-lagi Doviziozo, Iannone, dan Lorenzo yang masih di
depannya. Sementara itu, Marquez berada di tempat ke-5.
Lap demi lap mulai
terlewati. Dan entah kenapa, mungkin ini cuma perasaan saya tapi rasanya
balapan berjalan dengan tidak terlalu seru. Bahkan kalau boleh dibilang, mungkin
sedikit membosankan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan itu.
Tapi tidak tahu juga,
ya. Mungkin perasaan bosan itu muncul karena saya adalah fans Rossi dan saat
itu The Doctor berada di posisi ke-4 tanpa ada munculnya tanda-tanda bahwa
Rossi akan merangsek dan mengakusisi posisi lebih baik yang ditempati oleh
pembalap di depannya. Bagi fans Iannone, Dovi, atau Lorenzo, saya pikir mereka
jelas merasakan hal yang berbeda dari apa yang saya rasakan. Dan kayaknya itu
wajar, ya.
Baiklah. Bosan mungkin
hanyalah opini dan perasaan saya saja. Namun fakta yang tersaji adalah tidak
ada –atau kebetulan saya tidak lihat- aksi salip-menyalip yang terjadi antara
pembalap-pembalap terdepan. Satu-satunya aksi yang masih terekam dalam ingatan
saya adalah ketika Andrea Iannone melibas Doviziozo yang akhirnya membuat
Iannone mencatatkan kemenangan pertamanya sepanjang sejarah keikutsertaannya di
ajang MotoGP.
Waktu terus bergulir. Lap demi lap terlewati. Pada akhirnya balapan
berakhir. Podium secara berurutan diisi oleh Andrea Iannone, Andrea Doviziozo,
dan Jorge Lorenzo. Kemenangan besar bagi Iannone. Ah, bahkan kemenangan yang
besar bagi Ducati. Karena akhirnya Ducati menang lagi setelah terakhir kali mereka
memenangkan balapan enam tahun lalu di Phillip Island ketika masih diperkuat
oleh juara dunia 2 kali Casey Stoner.
Mungkin ini memang
bukan balapan yang bagus untuk Rossi dan fansnya. Tapi ada satu hal positif
yang rasanya tidak bisa begitu saja dilupakan. Hal positif itu adalah fakta
bahwa Rossi finis di depan Marquez. Dan hal itu membuat jarak poin antara Rossi dan Marquez yang semula 59 kini berubah menjadi 57. Ya, setidaknya ada 2 poin yang terpangkas
usai balapan itu berakhir.
Forza
Vale!
Belum ada Komentar untuk "MotoGP Red Bull Ring 2016: Setidaknya Ada 2 Poin Yang Terpangkas"
Posting Komentar